Sebanyak 106 siswa perwakilan dari sekolah dasar di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur mengikuti pembinaan Polisi Cilik (Pocil) yang digelar di Gedung Auditorium Polres Kutai Timur, Sangatta. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakninKamis s.d Jumat, 27-28 November 2025 ini bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan, leadership, dan pengetahuan lalu lintas sejak dini. Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang dipandu langsung oleh jajaran Polres Kutai Timur.
Pada hari kedua, Jumat (28/11/2025), peserta Pocil mendapat pembekalan materi tentang anti-bullying dari IPDA Ngatiyo. Dalam paparannya, IPDA Ngatiyo menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, bebas dari perundungan baik secara fisik maupun verbal. Materi ini disambut positif para peserta, terlihat dari diskusi interaktif yang terjalin.
Untuk menyambut kedatangan Kasatlantas, perwakilan Pocil dari SDN 001 Sangatta Utara unjuk kebolehan dengan menampilkan atraksi baris berbaris yang kompak dan penuh semangat, menunjukkan hasil pembinaan yang mereka dapatkan.
Kegiatan ditutup secara resmi oleh Kasatlantas Polres Kutai Timur. Dalam sambutannya, beliau memberikan nasihat dan motivasi kepada seluruh peserta Pocil untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan contoh teladan bagi teman-teman sebayanya di sekolah masing-masing. Diharapkan setelah kegiatan ini, para Polisi Cilik dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat, tidak hanya dalam hal tertib lalu lintas tetapi juga dalam membangun karakter positif dan mencegah aksi bullying di lingkungan sekolah.
TESTIMONI PESERTA POCIL
AJENG, peserta pocil merasakan dampak baik dari kegiatan POCIL. “Nasihat Pak Kasatlantas membuat saya sadar bahwa menjadi Polisi Cilik itu punya tanggung jawab besar. Saya tidak hanya harus taat lalu lintas, tapi juga harus berani melawan bullying dan menjadi contoh yang baik untuk semua teman di sekolah.”
___________________________________________________________________
Manfaat dari program POCIL adalah perubahan pola pikir peserta. Anak-anak diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai, bukan sekadar menghafal peraturan. Rasa takut pada hukuman berubah menjadi kesadaran untuk bertanggung jawab. Melalui program ini, citra polisi yang sering ditakuti berhasil diubah menjadi sosok sahabat yang dapat diajak bekerja sama. Pada intinya, inilah bentuk pendidikan karakter yang sejati, di mana nilai-nilai hukum dan empati diajarkan melalui pengalaman nyata yang menyentuh hati dan pikiran.
👮TERIMA KASIH POLRES KUTAI TIMUR DAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KUTAI TIMUR👮♀️(Red:Nd)
