Di SDN 002 Sangatta Selatan, setiap tanggal 17 telah menjadi kanvas yang menorehkan keseragaman dalam kebanggaan. Pada Senin, 17 November 2025, seragam KORPRI tak lagi sekadar selembar kain, melainkan jubah kesatria yang dikenakan para pahlawan tanpa tanda jasa. Saat sang saka Merah Putih menaiki tiang bendera, barisan guru dalam balutan KORPRI pun berdiri tegak, bagai benteng kokoh yang siap membidani lahirnya generasi penerus bangsa. Seragam itu adalah bahasa bisu yang berteriak lantang tentang identitas, kesetiaan, dan semangat mengabdi yang tak pernah lekang.
Menanggapi fenomena ini, Kepala Sekolah SDN 002 Sangatta Selatan, Ibu Rishaniah, S.Pd., dengan penuh kebanggaan berujar, “Seragam KORPRI ini adalah simbol pemersatu. Ia bukan hanya pakaian, melainkan pengingat akan tanggung jawab besar yang kita emban sebagai abdi negara dan pendidik. Pada hari ini, kami tidak hanya mengajar, tetapi juga memberi teladan tentang kedisiplinan dan kecintaan pada tanah air.” Senada dengan itu, Guru Kelas VI, Ibu Dian Astuti, menambahkan, “Ada kebanggaan tersendiri saat kami semua serempak memakai KORPRI di upacara. Rasanya seperti menguatkan komitmen kami sebelum memulai pekan baru. Ini menjadi energi positif bagi kami dan juga siswa-siswi untuk lebih semangat belajar dan berprestasi.”
Dengan demikian, seragam KORPRI di setiap tanggal 17 bukanlah sekadar kewajiban, melainkan sebuah ritual yang mematrikan jati diri. Ia adalah napas kebangsaan yang dihembuskan melalui setiap jahitan kain, mengingatkan bahwa dari halaman sekolah inilah tunas-tunas Indonesia diajari arti mengabdi dengan hati dan kebanggaan. Setiap helai benangnya adalah cerita, setiap warnanya adalah semangat, dan setiap pemakainya adalah garda terdepan yang menyalakan obar kecerdasan di Sangatta Selatan.













