Di bawah taburan bintang yang berbinar bak mutiara di langit Sangatta Selatan, tenda-tenda perkemahan pun mulai berdiri gagah sebagai benteng-benteng kecil persaudaraan. Tanggal 09 Oktober 2025, senja tidak hanya membawa malam, tetapi juga menyirami bumi dengan semangat para penggalang. Api unggun yang berkobar laksana nyala jiwa-jiwa muda pun mulai menari, melahap dinginnya malam dan menerangi setiap senyum cerita yang bergantian mengudara. Suara tepuk tangan dan sorak tawa adalah musik pengiring setia bagi petualangan yang baru saja dimulai.
Keesokan harinya, sang surya menyingsingkan cahayanya bagai sutra emas, membangunkan para pramuka dari alam mimpi dan menyambut hari baru penuh tantangan. Setetes embun pagi di atas daun adalah permata yang menjadi saksi bisu langkah-langkah tebar mereka mengarungi setiap pos jelajah. Jerih payah dan keringat yang mereka tetaskan sepanjang hari itu akhirnya berbuah manis, berubah menjadi kado pengalaman tak ternilai yang akan terus melekat diingatan bagai pahatan pada batu. Perkaju bukan sekadar perkemahan, ia adalah kawah candradimuka yang menempa karakter, menganyam erat tali persaudaraan, dan menanamkan benih keberanian yang akan terus tumbuh menjulang.
















